Permodelan struktural mencakup dua tahap. Pada tahap pertama diterapkan suatu alat pembangkit dari sejumlah daftar elemen-elemen yang berhubungan dengan perihal yang ditelaah. Tahap kedua terdiri atas pemilihan hubungan-hubungan yang releven, dan suatu alat strukturisasi yang tepat, sehingga elemen-elemen tersebut dapat dinformasikan. Alat pembangkit (generating tool) yang dapat digunakan adalah:
1) Focus Group Discussion (FGD), dimana melalui proses musyawarah dan brainstorming, ditetepkan daftar elemen-elemen oleh para penulis yang terpililh dengan ketat.
2) Expert Survey, melalui in-depth interview dari berbagai pakar lintas disiplin, didapatkan kesimpulan tenteng daftar elemen (Brainwritting atau clinical Interviewing).
3) Metode DELPHI, dengan pengumpulan informasi terkendali, iteratif dan berumpan balik. Teknik ini adalah yang terbaik untuk pembengkitan pendapat, namun prosesnya sangat mahal dan memerlukan waktu lama.
4) Media elektronoik seperti computerized conferencing, generating graphics atau tele-conference.
Alat strukturisasi (structuring tool) yang untuk hubungan tak langsung adalah MICMAC, sedangkan untuk hubungan langsung digunakan teknik Interpretative Structural Modelling (ISM). Pada tulisan ini diperdalam tenteng teknik ISM Sebagai contoh permodelan deskriptif.
Teknik ISM adalah proses pengkajian kelompok (Group learning process) dimana model-model struktural dihasilkan guna memotret perihal yang kompleks dari suatu sistem, melelui pola yang dirancang secara seksama dengan menggunakan grafis serta kalimat. Teknik ISM, terutama ditunjukan pengkajian oleh suatu tim, namun bisa juga dipakai oleh seorang peneliti.
Saxena (1994) menyatakan bahwa teknik ISM bersangkut paut dengan interprestasi dari suatu objek yang utuh, atau perwakilan sistem melalui aplikasi teori grafis secara sistemetika dan iteratif. ISM dalah proses yang mentransformasikan model mental yang tidak terang dan lemeh penjelasasnnya, menjadi model sistem yang tampak (visible) serta didefinisikan secara jelas dan bermanfaat untuk beragam tujuan. Bagaimanapun juga, teknis ISM merupakan analisa sistematik dari suatu program, sehingga memberikan nilai yang berharga bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masa kini maupun mendatang.
Metodologi dan teknik ISM dibagi menjadi dua bagian, yaitu Penyusunan Hirarki dan Klasifikasi sub-elemen. Prinsip dasarnya adalah identifikasi dari suatu struktur didalam suatu sistem yang memberikan nilai maanfaat yang tinggi, guna meramu sistem secara efektif dan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar